Posts Subscribe to (PUT YOUR BLOG NAME HERE)Comments

12.5.08

Underground Banjarmasin, 5 Maret 2008 Kpd Yth. Presiden Republik Indonesia dkk di istana-

Salam—TANPA— hormat.

Tak terasa, masa kepresidenanmu (SBY) telah sampai empat tahun lebih. Berjalan dan berjalan. Dalam tahun-tahun itu pula kesejahteraan masih dalam angan2 rakyat. Masalah demi masalah, datang dan tak kunjung reda dibawah pemerintahanmu. Entah itu karena tidak mampu mengatasi masalah, impotensi , kurang tegas, atau buta terhadap apa yang terjadi. Padahal, dalam program kerja yang engkau buat ; “mewujudkan indonesia yang aman dan damai, mewujudkan masyarakat yang adil dan demokratis (?) serta masyarakat yang lebih sejahtera”.
*****
“Pak, apa yang engkau maksud dengan kata ‘kesejahteraan’ ??”.
Dimula kepemimpinanmu sebagai presiden ; kenaikan harga BBM lah yang kau utarakan untuk pertama kali. Dampak mengerikan terhadap seluruh lapisan masyarakat bawah dengan melambungnya harga kebutuhan/bahan baku pokok. Hari ini engkau tambah lagi dengan menaikkan harga makanan pokok tahu/tempe. Sampai2 seorang pedagang gorengan di Banten bunuh diri akibat tidak tahan dengan kenaikan bahan baku gorengannya. Jurang antara si miskin dan si kaya makin luwes dan lebar. Pemberantasan Korupsi yang dicanangkan dalam kinerja 100 hari pemerintahanmu pun tak lebih dari sekedar agenda politik terselubung yang licik. Mengusut koruptor kecil yang kau anggap musuh politik, tapi koruptor besar temanmu kau biarkan. Apa bedanya dengan Soeharto yang sukses di rating negara terkorup no.2 se-Asia?
Anda malah dengan tenangnya mengatakan, “Indonesia sedang dalam keadaan krisis”.
Negeri tetangga yang luasnya hanya 1/3 dari negeri ini dan tidak memiliki SDA yang memadai seperti kita, mereka jauh lebih unggul. Padahal SDA kita melimpah ruah. Jelas saja, aset negara tersebut engkau berikan kepada kaum kapitalis. Anda lebih rela mengongkosi DAJJAL (Bush, ed) dari AS saat berkunjung ke negeri kita; anda lebih –sangat rela— mengorek berjibun uang sebagai biaya penyambutan DAJJAL itu disaat kami sebagai rakyat masih sangat membutuhkannya. Padahal semua orang tahu, DAJJAL itu perampok SDA dan penjajah bangsa kita !!
“Salah siapa donk pak negara ini mendapatkan krisis ???”
Akibat ekploitasi hutan yang kamu legalkan. Kini eksosistem, cuaca, dan iklim menjadi tak ubahnya bencana. Tak pernah ku dengar tindakanmu untuk mengatasi masalah tersebut. Rusaknya alam, membuat slogan “zamrud khatulistiwa” kini hanya tinggal kenangan. Bencana alam tak elak datang bertubi-tubi, tak terduga, dan tak dikehendaki menimpa saudara2 ku. Lumpur panas masih tumpah ruah di Sidoarjo. Lagi2 alasan “wakil2 rakyat” yang mulutnya telah di beri “retsleting” mengatakan, bahwa itu hanya sebagai bencana alam dan lepas tanggung jawab bagi perusahaan yang melakukan kesalahan -luar biasa salahnya- hingga menenggelamkan dan memaksa berpuluh-puluh ribu saudaraku. Menyingkir ke tempat yang tidak semestinya mereka berada. Kamp pengungsian yang sumpek dan kumuh ; bahkan ada yang sampai menghuni kolong jembatan; menambah deret panjang angka kemiskinan.
Penggusuran atas nama ketertiban kota ; pembangunan gedung2 kapitalis malah dilegalkan. Pengadilan yang “katanya” adil itu sekarang telah timpang hanya karena segepok uang. Banyak kasus sengketa tanah yang melibatkan hak rakyat miskin kalah di pengadilan hanya karena lawannya seorang kapitalis. Bencana alam, malfungsi akibat kerakusan seperti lumpur sidoarjo, dan penggusuran. Telah mengusir kami dari rumah yang telah ditempati selama berpuluh2 tahun dan penuh kenangan.
Lebih jauh, kita akan dapati pendidikan di negeri ini makin lama makin terpuruk dengan agenda liberalisasi. Ujung-ujungnya, institusi-institusi pendidikan berwujud BHP-BHMN menjadi program pembodohan rakyat miskin ; tidak mampu lagi menggapai pendidikan/bangku sekolah. Jika dibawah Soeharto sistem pendidikannya pada urutan ke-11 se-Asia. Maka sepertinya sampai sekarang prestasi itu tidak pernah meningkat.
Biaya kesehatanpun tak kalah gila. Biaya berobat ke rumah sakit ruarrr biasa. Sekarang orang miskin dilarang sekolah dan sakit !!! Sebagai pemimpin anda harus bisa memberikan konsep yang solutif. Bertanggung jawab dengan nasib rakyat sekian puluh juta ribu orang dibawah kepemimpinanmu. Namun sinis juga rasanya ketika mendengar fakta bahwa ; semua “keajaiban” SBY adalah hasil dari sistem kapitalisme neo-liberal. Yang engkau diamkan, dukung, bahkan jalankan.
Kenaikan harga bahan pokok pangan yang harus kami santap tiap hari ; lari dari penggusuran ; sekolah mahal bagi rakyat miskin ; berobat sehat susah ; label negeri terkorup ; hutan rusak ; pemimpin pengecut ; JIKA SEMUA ITU YANG DIMAKsuD DENGAN KESEJAHTERAAN, KAMI TOLAK !!!
“Apakah salah rakyat ? Hanya karena ia miskin akibat sistem ini, maka ia tidak berhak hidup layak sebagaimana manusia ???”.
*****
Saat semua kecamuk masalah itu belum reda, anda masih sempat2nya bikin ALBUM LAGU. Engkau malah bersenang2 dan bahkan keliling dunia dengan alasan “silaturahmi politik”.
“Dimana engkau sebagai ‘sang pemimpin’ dan ‘pembela rakyat’ waktu itu ? Apa sedang asik minum kopi, ngerokok Marlboro, sambil baca PlayBoy - apa begitu ??”.
*****
Moral wakil rakyatpun tak lebih baik dari “seekor” dirimu. Saat berbagai gemelut porah masalah bangsa gila2an. Ia sang “wakil rakyat” asik2 “inde hoy” bersama wanita murah di kamar hotel (kasus Maria Eva). Sungguh negeri dalam pimpinanmu makin dekat –atau sudah- dalam kehancuran.
“Bapak-ibu DPR dan SBY, apakah rakyat yang salah telah memilihmu ? Ataukah engkau yang menyalahgunakan kekuasaanmu ?” “Kami tidak menuntut lebih, cuma kemakmuran !!”
****
Sekarang negeri ini dikangkangi oleh “penjajahan gaya baru”. Maka saatnya bagi kami untuk menjawab panggilan dari Islam beserta Umar bin Khattab, Abu Dzar al-Ghifari, an-Nabhani. Ali Syariati, Sayyid Qutb, Jend. Soedirman, Moh. Natsir, H. Agus Salim dan berbagai pahlawan senior pendahulu di bumi ini.
Kegagalanmu dalam memimpin negeri ini, tidaklah jauh beda dari presiden2 sebelummu. Tak ada perubahan yang nyata. Hanya nama, orang dan dan waktu saja yang berubah. (dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY).
Setelah berpikir cukup singkat. Apabila semua pemimpin ternyata sama saja, termasuk yang akan datang. Siapakah yang patut disalahkan. Sistem ! Sistem yang membuat hal ini terjadi ; sistem yang menjadikan kami terbuang dan merampas hak hidup kami.
Beda saat junjunganku Rasulullah SAW ; seorang ber-akhlakul karimah yang kharismatik, adil dan berwibawa menjadi pemimpin. Beliau dapat menyatukan dan mensejahterakan 1/3 belahan dunia selama 14 abad.
Sistem apakah yang di berlakukan saat itu?? “Islam ! Islam, Islam yang maha bijak”. Yang berlandaskan Hukum dari Allah. Islam yang membuat dunia adil, sejahtera, aman, sentosa dengan ikatan persaudaraan yang hakiki. Bukan dari hukum hasil akal2an segelintir oknum yaitu KAPITALIS-SEKULER.
Saat ini, kami tidak butuh seorang pemimpin yang pengecut. Kami ingin pemimpin yang berani untuk mengatakan REVOLUSI, ROVOLUSI, REVOLUSI terhadap sistem busuk ini.
“SBY, lu bikin BeTe !!!! Do you understand Mr. SBY.. .. .. .. ?”
(dan sekali lagi) TANPA Hormat

Categories



Widget by Scrapur

0 Testi' a Coment-4:

 
Dark Side Blogger Template Copyright 2009 - The-Brontak'S is proudly powered by Blogger.com Edited By Belajar SEO